KHOTMIL QUR’AN KE 2 TPQ ANNUR 37 METODE QIRAATI PARE KEDIRI
Wajahku dingin diterpa angin yang berhembus
perlahan saat aku turun dari boncengan motor Mr.Ochim, Jum’at malam pukul 19.00,
10 February 2012. Aku tiba di TPQ Annur 37 di Plongko, Pare, Kediri. Tempatku
dulu ketika masih menimba ilmu di Kampung inggris. Tiga teman baikku
mengantarku. Asep, Umar dan Ochim setelah sebelumnya kami tinggal bersama-sama
di DEC, Dynamic Engish Course di Jln. Flamboyan No.09 Tulungrejo Pare, beberapa
ratus meter arah utara ke timur dari TPQ Annur 37.
Teman-teman
segera pamit karena ada urusan. Bersamaan motor mereka yang menghilang di jalan
raya, aku berjalan masuk melalui pintu gerbang menuju eks kamarku. Semuanya
telah berbeda, kamar itu lebih bersih dan tertata rapi. Beberapa anak
menyambutku, mengingat-ingat namaku, ada yang langsung bertanya-tanya. Membuat
sudut bibirku mengembang menyunggingkan senyum.
Di sini, aku merasa pulang ke rumahku sendiri.
Para sahabat lama, para ibu-ibu, para ustadz-ustadzahnya begitu kental rasa
familiarnya. Sebut saja Pak Wahab, Ibu Sur, Ibu Amin, Ibu Lilik, Bu Maya dan
lain sebagainya yang semuanya kuanggap keluarga. Mereka menyambutku dengan tawa
dan suka cita.
Selain silaturrahim, aku sengaja datang untuk
menghadiri acara Khotmil Qur’an ke-2 di TPQ Annur 37 Plongko Pare ini. Sejak
memakai metode Qiraati sekitar dua tahun lalu TPQ ini rutin melaksanakan
Khotaman setiap tahun. Acara itu akan diadakan dua hari lagi, yakni Ahad, 12
February 2012.
Ku letakkan tasku yang sejak tadi diam di
pundakku di kamar lamaku, kemudian aku berjalan masuk menuju ruang kelas lebar.
Banyak orang disana, sedang sibuk mempersiapkan tempat acara. Aku mendekat
kemudian menyalami mereka satu-persatu, keluarga lamaku, aku jadi teringat
merekalah yang menolongku dan menganggapku keluarga ketika aku jauh dari tempat
kelahiran dan masih belajar di kampung inggris ini. Sambil berbincang-bincang, kuarahkan
pandanganku mengitari sekitar ruangan, mencari-cari apa yang bisa kubantu. Kulihat
ada kesempatan membantu memasang banner besar sebagai background acara Khotmil
Qur’an Qiraati ini. Karena tubuhku yang kecil aku menawarkan diri untuk naik
ke atas memasang paku. Akupun naik dengan sebuah tangga membawa palu dan paku. Memasang
banner sebelah atas. Persiapan itu diakhiri ketika hari sudah mulai beranjak
malam. Semuanya pulang, tinggal aku sendiri.
Seperti yang dijanjikan, tengah malam Pak
Wahab datang. Beliau menemaniku tidur di TPQ sampai pagi, kuundang juga temanku
lewat sms, Mr.Ochim dan Mr.Lutfi. dan mereka datang di tengah malam. Jadilah ada
empat orang yang tidur di TPQ.
Pagi datang, Sabtu 11 February 2012.
Mr.Ochim dan Mr.Lutfi sudah pamitan sejak subuh
tadi, Pak Wahab malah sebelum subuh. Namun sahabatku Afive datang, dia dari
Pasuruan langsung meluncur menuju Pare. Afive adalah teman satu kamar dulu di
TPQ Annur 37 Pare ini. Sahabat yang sama-sama mengukir sejarah di Kampung
inggris dan TPQ Annur 37. Sahabat yang selalu bersemangat untuk membuat
sahabatnya tertawa. Ketika hari mulai siang, banyak panitia datang, melanjutkan
persiapan. Bersih-bersih, Gladi resik, Dsb. Aku dan Afive membantu membersihkan
kaca. Hingga sore bahkan malam hari tetap ramai beberapa orang. Benar-benar
mempersiapkan hari esok. Sampai malam hari, aku dan Afive istirahat karena
kecapek’an.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, Ahad, 12
February 2012.
Acara Khotmil Qur’an ke 2 TPQ Annur 37 metode
Qiraati, Plongko, Pare, Kediri.
Acara dimulai dengan arak-arakan para Khotimin
dan Khotimat di Jln. Kamboja. Di depan rumahnya Ibu Sur, kemudian perlahan
berjalan menuju gedung TPQ tempat acara Khotmil Qur’an. Setelah semua Khotimin
dan Khotimat pada posisi siap di pentas, mereka membacakan surat-surat pendek
juz 30, Ghorib Musykilat dan Tajwid dalam prosesi Khotmil Qur’an. Air mataku
selalu menetes mendengar Al-Qur’an itu didengungkan dengan lancar oleh
anak-anak yang masih usia Sekolah Dasar. Untuk menjadi Khotimin-Khotimat mereka
telah berjuang keras, menaklukkan ujian tingkat Kecamatan hingga Kabupaten. Acara
terus berlanjut, 6 Khotimin Khotimat menjawab soal-soal yang yang diberikan
hadirin dengan santai. Setelah selesai, acara pun ditutup dengan Do’a. Kemudian
dilanjutkan dengan hiburan Banjary dan tari-tarian anak-anak. Aku dan Afive
tetap di TPQ sampai semua hadirin pulang, sampai tempat dibereskan, sampai
letih kami hilang setelah istirahat.
Suoer sekali,........
ReplyDeleteSuperr sekali....
Delete:)
mantapp
ReplyDeleteMuantuepppp :)
Deletekabeh dadi Pak Mario...